Month: November 2019

Film-Film Hollywood yang Terlaris Sepanjang Masa

Film-Film Hollywood yang Terlaris Sepanjang Masa – Industri kreatif memang sangat menjanjikan dan selalu diminati karya karyanya oleh banyak orang. Tercatat bahwa terdapat sejumlah film film produksi Hollywood yang masuk dalam kategori film film terlaris sepanjang masa.

Bahkan, pendapatan film film terlaris sepanjang masa tersebut mencapai ribuan miliar dolar Amerika. Film film terlaris sepanjang masa ini sangat dicintai dan diminati oleh banyak masyarakat. agen bola

Film-Film Hollywood yang Terlaris Sepanjang Masa

Sebab, alur cerita dan pemainnya berhasil mencuri hati penggemar. Tak hanya berhasil meraup miliar dolar keuntungan, film-film ini juga ada yang berhasil membawa banyak penghargaan. sbotop

Berikut adalah film-film Hollywood yang terlaris sepanjang masa:

1. Film Avatar tahun 2009 – US$ 2.788 Miliar

Film Avatar adalah film fiksi ilmiah epik asal Amerika Serikat yang diproduksi pada tahun 2009. Film Avatar ini ditulis dan disutradarai oleh James Cameron dan dibintangi oleh Sam Worthington, Zoe Saldana, Stephen Lang, Michelle Rodriguez, Joel David Moore, Giovanni Ribisi dan Sigourney Weaver. https://www.americannamedaycalendar.com/

Film Avatar ini bercerita seolah olah sedang berada di pertengahan Abad ke 22, Abad ketika manusia menambang mineral berharga yang disebut unobtanium di Pandora.

Perluasan koloni penambangan mengancam keberlangsungan keberadaan suku lokal Na’vi – spesies humanoid asli Pandora.

Judul film Avatar mengacu pada tubuh Na’vi yang direkayasa secara genetika dengan pikiran manusia yang berada dari jarak jauh, dan digunakan untuk berinteraksi dengan penduduk asli Pandora.

2. Film Titanic tahun 1997 – US$ 2.187 Miliar

Titanic adalah film epik bernuansa romantis produksi Amerika yang diluncurkan pada tahun 1997 yang disutradarai, ditulis, diproduksi dan diedit bersama oleh James Cameron.

Film Titanic ini menceritakan tentang tenggelamnya RMS Titanic yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet. Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet berstatus sebagai dua manusia dari kelas sosial berbeda namun jatuh cinta.

3. FIlm Star Wars: Episode VII – The Force Awakens tahun 2015 – US$ 2.068 Miliar

Film Star Wars: The Force Awakens adalah film opera luar angkasa Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2015. Film Star Wars: The Force Awakens ini disutradarai, diproduksi bersama, dan ditulis bersama oleh J. J. Abrams.

Seri ketujuh fillm Star Wars: The Force Awakens ini dibintangi oleh Harrison Ford, Mark Hamill, Carrie Fisher, Adam Driver, Daisy Ridley, John Boyega, Oscar Isaac, Lupita Nyong’o, Andy Serkis, Domhnall Gleeson, Anthony Daniels, Peter Mayhew , dan Max von Sydow.

Diproduksi oleh Lucasfilm Ltd. dan Bad Robot Productions milik Abrams dan didistribusikan di seluruh dunia oleh Walt Disney Studios Motion Pictures.

4. Film Avengers: Infinity War tahun 2018 – US$ 2.050 Miliar

Avengers: Infinity War adalah film yang didasarkan pada tim pahlawan super Marvel Comics, Avengers, serta diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures.

Film ini terbilang sukses di pasaran. Sebab, film ini mampu meraup keuntungan mencapai US$ 2.050 Miliar.

5. Jurassic World (2015) – US$ 1.671 Miliar

Jurassic World adalah film petualangan fiksi ilmiah Amerika 2015 dan seri keempat dari seri Jurassic Park.

Film itu disutradarai dan ditulis bersama oleh Colin Trevorrow, diproduksi oleh Frank Marshall dan Patrick Crowley, dan dibintangi oleh Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard.

Film ini menghasilkan US$ 1.670.400.637. Di seluruh dunia, film Jurassic World adalah Film Hollywood dengan Pendapatan Terbesar ke-5.

Film-Film Hollywood yang Meramal Apa yang Terjadi Bila Asteroid Hendak Menabrak Bumi

Film-Film Hollywood yang Meramal Apa yang Terjadi Bila Asteroid Hendak Menabrak Bumi – Asteroid 2006 QV89 sempat diprediksi akan menghantam Bumi pada hari ini, Senin 9 September 2019. Untunglah, ternyata benda angkasa ini ternyata hanya numpang lewat, tidak benar-benar menabrak Bumi.

Para astronom mengaku tidak dapat menemukan tempat yang diperkirakan menjadi lokasi abrakan asteroid dengan Bumi. Para astronom pun memberikan status asteroid itu menjadi ‘Tak Terdeteksi’.

Film-Film Hollywood yang Meramal Apa yang Terjadi Bila Asteroid Hendak Menabrak Bumi

Asteroid 2006 QV89 memang tak jadi menabrak bumi. Ukuran Asteroid 2006 QV89 pun hanya berdiamater 40 meter, Asteroid 2006 QV89 jauh lebih kecil dari asteroid yang memusnahkan dinosaurus, yang diperkirakan berdiameter 10 kilometer. judi online

Akan tetapi, kemunculan Asteroid 2006 QV89 ini menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat awam: Apa jadinya bila benda angkasa serupa mendekat ke Bumi? Apalagi, pada bulan Mei tahun 2019 Badan Antariksa Eropa atau yang biasa disingkat dengan sebutan ESA mengungkapkan bahwa jumlah total asteroid yang berpotensi mengancam Bumi meningkat menjadi 20.022 asteroid. sbobet88

Para sineas Hollywood ternyata sudah sejak lama berandai andai dengan skenario ini. Hasilnya, ini adalah tiga film yang memprediksi apa yang akan dilakukan umat manusia bila asteroid benar benar akan menghantam planet kita. www.mrchensjackson.com

Berikut adalah film-film Hollywood yang meramal apa yang terjadi bila asteroid hendak menabrak bumi atau menghantam planet kita:

1. Film Armageddon tahun 1998

Seperti banyak film bencana lainnya, film Armageddon juga memperlihatkan Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang paling sibuk dalam urusan menyelamatkan umat manusia. Dalam film Armageddon ini, NASA menggelar misi untuk meledakkan asteroid sebesar Texas yang menuju bumi, agar benda angkasa itu terbelah dan rutenya berbelok.

Aslinya, NASA tengah menyiapkan uji coba bertajuk Double Asteroid Redirection Test atau yang biasa disingkat dengan sebutan DART yang mempunyai atau memiliki tujuan sebagai bentuk latihan pertahanan Bumi atas asteroid berbahaya. Misi ini direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2021.

DART atau Double Asteroid Redirection Test juga ditargetkan menjadi bagian dari Asteroid Impact and Deflection Assessment (AIDA) yang merupakan kerja sama dengan Badan Antariksa Eropa (ESA).

2. Film Deep Impact tahun 1998

Dalam film Deep Impact ini, diceritakan bahwa awalnya informasi soal asteroid yang menabrak bumi dirahasiakan oleh pemerintah untuk mencegah kepanikan massal.

Dua negara dengan teknologi luar angkasa yang maju, Rusia dan Amerika Serikat, dikisahkan bahu membahu membuat pesawat luar angkasa. Tujuannya adalah meledakkan asteroid tersebut dengan nuklir. Sayang, misi ini tak sepenuhnya berhasil.

Agar umat manusia tak mengalami kepunahan, diadakan lotere untuk menyeleksi individu yang bisa tinggal dalam shelter bersama orang-orang terpilih lain saat asteroid menabrak bumi.

3. Film Seeking A Friend for the End of the World tahun 2012

Tak semua film tentang tabrakan asteroid merupakan film bencana. Seeking A Friend for the End of the World, justru membawa nuansa komedi ke dalamnya.

Film dibuka dengan pengumuman bahwa misi meledakkan asteroid telah gagal. Tinggal menghitung hari, kehidupan akan musnah dari muka bumi.

Dalam film ini, diperlihatkan apa jadinya bila manusia mengetahui hari-hari terakhir mereka di dunia. Ada yang bersenang-senang, menangis tak henti-henti, membuat huru-hara, atau tetap bekerja dan melanjutkan hidup seperti biasa.

Ada pula yang berusaha memenuhi keinginan terakhir mereka. Seperti Dodge Petersen (Steve Carell) yang ingin mencari cinta pertamanya, atau Penny (Keira Knightley) yang ingin bertemu dengan keluarganya.

Film-Film Hollywood yang menjadikan Indonesia sebagai lokasi syutingnya

Film-Film Hollywood yang menjadikan Indonesia sebagai lokasi syutingnya – Jika berbicara mengenai keindahan alam Indonesia pastinya tak akan ada habisnya. Indonesia adalah negara yang kaya akan keindahan alam yang menakjubkan mulai dari keindahan laut, pegunungan, alam dan budaya yang sangat beraneka ragam. Indonesia juga selalu berhasil membuat para wisatawan susah untuk menentukan pilihan wisata.

Film-Film Hollywood yang menjadikan Indonesia sebagai lokasi syutingnya

Indonesia termasuk negara yang memiliki berbagai macam pulau dengan keindahan yang tak ada di negara lain. Tidak heran jika banyak film Hollywood yang memilih Indonesia sebagai tempat syuting. Sinema Amerika Serikat, yang secara umum disebut sebagai Hollywood adalah sinema yang paling populer dan memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. judi bola

Indonesia sendiri sering menjadi saran pasar film Hollywood mengingat antusias masyarakat Indonesia yang luar biasa. Tidak heran jika pada saat ini perfilman Hollywood banyak yang bekerja sama dengan artis-artis Indonesia. Tak hanya bekerja sama dengan artis-artis Indonesia, ternyata Hollywood juga kerap memilih Indonesia sebagai latar tempat film mereka. sbobet

Berikut adalah film film Hollywood yang menjadikan Indonesia sebagai lokasi syutingnya:

1. Anacondas: The Hunt of Blood Orchid

Bagi para pecinta film Hollywood pastinya sudah tak asing dengan film legend Anacondas: The Hunt of Blood Orchid. Anacondas: The Hunt of Blood Orchid adalah sekuel Anaconda yang rilis pada tahun 1997. Disutradarai oleh Dwight H. Little, film ini berfokus pada Blood Orchid. Tidak banyak yang tahu film Anaconda ini bukan mengambil adegan di Amazon tapi hutan bakau di Kalimantan. https://www.mrchensjackson.com/

2. Blackhat

Blackhat adalah film tentang dunia hacking. Film ini diperankan oleh Chris Hemsworth, aktor Hollywood yang juga berperan sebagai Thor di film The Avengers. Salah satu setting film ini adalah di Jakarta, tepatnya di Pelabuhan Sunda Kelapa, Tanah Abang dan juga Lapangan Banteng. Film ini dirilis pada 2015 lalu.

3. King Kong

Siapa yang tak tahu film legendaris berjudul King Kong. Dalam proses pembuatan ulang film tersebut, sutradara Peter Jackson membawa para kru dan juga pemeran dalam film ini ke Pulau Mursala yang terletak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Pulau Mursala berubah nama menjadi Pulau Tengkorak atau Skull Island dalam film ini dan konon adalah tempat Kong pertama kali ditemukan. Film ini bahkan sudah memenangkan tiga penghargaan Academy Awards.

4. Eat, Pray, Love

Film yang berjudul Eat, Pray, Love merupakan film adaptasi dari novel karya Elizabeth Gilbert. Eat, Pray, Love mengambil lokasi syuting di Ubud, film ini menceritakan tentang kisah Liz yang diperankan oleh Julia Roberts, yang akhirnya menemukan cinta di Ubud, Gianyar. Sosok Liz menemukan cintanya setelah melakukan perjalanan panjang sebelumnya ke Italia dan India. Film ini disutradarai oleh Ryan Murphy dan diproduseri oleh Brad Pitt.

5. Java Heat

Film yang dibintangi aktor Hollywood, Mickey Rourke dan Kellan Lutz ini mengambil proses syuting di Candi Borobudur dan sejumlah spot di Yogyakarta. Film ini berupaya mempertemukan budaya Amerika dan Indonesia dalam satu cerita.

Film ini dirilis pada tahun 2012, film ini cukup mendapat sambutan baik di Indonesia maupun di Amerika. Film ini tidak hanya melakukan pengambilan gambar di Yogyakarta, tetapi juga melibatkan sejumlah aktor dan aktris asal Indonesia di dalamnya, seperti Atiqah Hasiholan, Ario Bayu, Tyo Pakusadewo, Rudy Wowor dan Rio Dewanto.

6. The Philosophers

Film The Philosopher yang rilis pada tahun 2013 ini mengambil latar sebagian besar di Indonesia. Beberapa tempat wisata yang digunakan sebagai lokasi syuting adalah Museum Arsip Nasional, Tugu Monas, Candi Prambanan, Candi Sewu, Pulau Belitung, dan Gunung Bromo. Salah satu aktris cantik asal Indonesia, Cinta Laura juga bermain dalam film ini.

Karakter Love For Sale 2 yang Hidup di Sekitar Kita

Karakter Love For Sale 2 yang Hidup di Sekitar Kita – Film yang berjudul Love For Sale 2 siap tayang pada 31 Oktober 2019. Dalam film tersebut, Della Dartyan yang berperan sebagai Arini Chaniago kembali hadir setelah bermain di film pertama.

Beberapa pemain Love For Sale 2 yang berperan antara lain Ratna Riantiarno, Ariyo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Taskya Namya, Egi Fedly, Yayu Unru, Revaldo, Abdurrahman Arif, Revaldo, dan Tersi Eva Ranti.

Karakter Love For Sale 2 yang Hidup di Sekitar Kita

Dari nama-nama pemain itu, berikut adalah 6 karakter dalam film Love For Sale 2 yang sangat relate dengan kehidupan orang-orang pada umumnya yang harus kalian tahu. sbobet

Berikut adalah karakter-karakter dari film Love For Sale 2 yang hidup di sekitar kita: benchwarmerscoffee

1. Adipati Dolken

Adipati Dolken sebagai Indra “Ican” Tauhid pun sudah diungkap lewat teaser yang tayang pada tanggal 6 September lalu. Klien baru Arini ini adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang berpendidikan dan modern serta sedikit nakal. Ia merasa bahwa menikah belum menjadi prioritasnya saat ini. premiumbola

Hingga akhirnya, Ican merasa perdebatan dengan Ros harus disudahi. Ia memesankan calon menantu palsu, Arini, melalui sebuah aplikasi kontak jodoh bernama Love, Inc. Ican memperkenalkannya sebagai mantan pacar saat mereka kuliah dulu. www.benchwarmerscoffee.com

2. Della Dartyan

Della Dartyan kembali memerankan Arini di film Love For Sale 2. Hanya saja, ia yang dulu bernama Arini Kusuma kini berganti nama menjadi Arini Chaniago.

Arini adalah seorang karyawan dari perusahaan love.inc yang memberikan jasa pasangan rekayasa. Ia selalu mampu menyesuaikan diri, cepat belajar, dan mudah dicintai. Membuat orang-orang di sekitarnya merasa berharga dan dicintai adalah tujuan hidupnya.

“Sebenernya nggak jauh berbeda dengan Love For Sale yang pertama, cuma di sini Arini lebih diperlihatkan sisi kemanusiaannya. Mungkin di Love For Sale pertama dia sangat misterius dan lempeng-lempeng aja. Di sini lebih menggali Arini ke sisi misterius itu tanpa meninggalkan ke-Arini-annya,” begitu ujar Della Dartyan tentang perbedaan antara perannya di film Love For Sale yang pertama dengan yang kedua.

3. Ratna Riantiarno

Ratna Riantiarno berperan sebagai Rosmaida, ibu yang memiliki tiga anak laki-laki bernama Anandoyo “Ndoy” Tauhid, Indra “Ican” Tauhid, dan Yunus “Buncun” Tauhid. Rosmaida atau yang lebih sering disapa Ros merupakan pemilik kontrakan berdarah Minang yang cukup vocal di sekitar rumahnya. Sebagai seorang ibu pada umumnya, Ros ingin melihat ketiga anaknya hidup bahagia.

“Ketika reading saya baca naskah, saya tertarik sekali, kebetulan saya juga seorang ibu yang punya tiga anak laki-laki, kok bisa persis gitu?. Orang tua seringkali menganggap apa yang dilakukan itu adalah benar dan terbaik tapi dari sisi anak muda itu tidak selalu benar,” cerita Ratna Riantiarno mengenai perannya.

4. Ariyo Wahab

Merupakan Anak pertama dari tiga bersaudara yang diianggap sebagai anak kesayangan Rosmaida yang selalu menuruti keinginan Ibunya. Satu-satunya keputusan Ndoy yang dianggap kesalahan oleh Rosmaida adalah menikah dengan seorang janda bernama Maya. Sebagai anak yang berbakti, Ndoy tetap menghargai keputusan ibunya yang belum bisa menerima istrinya sepenuhnya.

5. Putri Ayudya

Berperan sebagai Maya yang gagal menjalankan pernikahan pertamanya dan berusaha memperbaiki hidup di pernikahan kedua yang menikah dengan Ndoy. Namun tak seindah yang ada dalam bayangannya, karena Maya harus menerima kesan tidak menyenangkan oleh ibu mertuanya dan berusaha untuk bisa diterima oleh Rosmaida.

Industri Indonesia dikala Orde Baru

Industri Indonesia dikala Orde Baru – Dalam beberapa tahun ke depan, kehadiran bintang film asing dalam film-film Indonesia mungkin akan kembali marak. Belakangan ini, industri perfilman tanah air memang tengah ramai lagi. Hal ini berpotensi terjadi peningkatan peluang kerjasama dengan pihak asing, yang salah satunya menarik minat para pekerja seni dari negara tetangga untuk turut bermain dalam film-film buatan orang Indonesia.

Nasrul Suhaimin bin Saifuddin atau lebih dikenal dengan sebutan Bront Palarae adalah salah satu aktor asing dalam film Indonesia kiwari. Ia pertama kali dikenal publik tanah air pada tahun 2015 melalui serial televisi Halfworlds yang tayang di HBO Asia. Nama aktor asal Malaysia ini semakin terkenal setelah memerankan tokoh villain Pengkor dalam film Gundala besutan Joko Anwar. https://morrowpacific.com/

Industri Indonesia dikala Orde Baru

Berkat film produksi gabungan Indonesia-Thailand tersebut, Bront Palarae mengaku kecanduan berkarier di Indonesia. Perfilman Indonesia memberinya lebih banyak tantangan dibandingkan dengan berakting untuk film-film Malaysia yang sudah dilakoninya selama hampir 15 tahun. https://www.benchwarmerscoffee.com/

“Terus main di Indonesia itu semuanya terasa berbeda. Mulai dengan dialog dan interpretasi yang juga berbeda jadi aku ngerasanya seru banget,” ujarnya. www.benchwarmerscoffee.com

Dengan adanya kehadiran bintang film asing di perfilman Indonesia bukan hal baru. Pada periode 1980-an, industri film Indonesia banyak mengimpor bintang film asing dari negara-negara Barat, khususnya Amerika. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Berbeda dengan Bront Palarae yang dituntut beradaptasi dengan gaya penuturan film Indonesia, saat itu bintang film asing justru direkrut dengan segala keistimewaan sebagai pemeran utama. Kehadiran mereka seolah menjadi harapan terakhir agar film-film Indonesia yang kesulitan mendapat izin dari Badan Sensor Film Orde Baru tetap laku dijual ke bursa film internasional.

Di sekitar tahun 1950-an, Djamaluddin Malik, seorang pengusaha asal Minang, pernah merintis kerjasama antara perfilman Indonesia dengan perusahaan asal Filipina dan India. Dengan kerjasama itu, ia yakin dapat memperbaiki mutu film Indonesia.

Alasan utama perbaikan mutu kembali menjadi motif produser film Indonesia tahun 1970-an dengan mencari mitra sampai ke Eropa. Di tahun 1971, tercatat ada dua produksi gabungan dengan dua perusahaan film Italia. Yang salah satunya film berjudul The Virgin of Bali yang berkisah tentang aksi heroik turis Inggris melawan kelompok penjahat pemburu harta karun di Pulau Dewata.

Dengan ada masifnya pengaruh dari luar atau asing dalam bidang produksi, unsur kekerasan dan seksualitas tak ayal menjadi tema umum dalam perfilman tanah air sepanjang dekade 1970-an. Menurut dua aktor, yaitu Garin Nugroho dan Dyna Herlina dalam Krisis dan Paradoks Film Indonesia (2013: hlm.177), kondisi serupa juga terjadi di ranah televisi. Tercatat dalam tahun 1969 hingga 1981, TVRI menyiarkan tidak kurang dari 87 film serial asal Amerika bertema kriminalitas.

Data- data tersebut bisa juga berarti bahwa jumlah film impor bertema seks dan kriminalitas yang dapat ditonton di bioskop seluruh Indonesia begitu melimpah. Terdapat dalam manuskrip koleksi Sinematek Indonesia berjudul 90 Tahun Bioskop di Indonesia (1990: hlm.72) yang disusun SM Ardan, film Amerika yang bertutur tentang cinta dan kriminalitas menjadi jenis cerita yang paling disukai oleh penonton Indonesia berdasarkan hasil survei nasional tahun 1971.

Bukannya meningkatkan mutu produksi dalam negeri, kecenderungan ini malah melahirkan lebih banyak film kategori Kelas B yang memiliki mutu seadanya. Ada beberapa rumah produksi lokal seperti Rapi Film bahkan tidak segan bereksperimen terhadap unsur kebudayaan lokal dan bentuk-bentuk kekerasan yang mengekspos banyak darah. Hasil daripada percobaan ini melahirkan film Jaka Sembung Sang Penakluk (1981) yang diadaptasi dari komik kepahlawanan karya Djair Warni.